Membenci Pagi
Aku selalu senang menghadapi
pagi. Dimana dengan pagi itu aku bisa mulai aktivitas. Memulai untuk bisa
melakukan yang terbaik dari hari kemarin. Tapi, rasanya pagi ini terasa beda.
Aku sempat tak ingin melewatinya. Aku ingin malam sepanjang hari itu karena ada
sesuatu yang membuatku seolah tak ingin hidup dipagi ini. Aku tak ingin orang
tahu mengapa mataku memerah dan bintitan. Aku tak mau bersikap tak biasanya
yang selalu ceria. Aku tak ingin orang lain berpikiran akau sedang galau dan
kalut. Aku ingin malam saja, dimana dengan malam, aku bisa menghabiskan waktuku
bersama bantal dan guling yang menemaniku di ruang 3x3 meter itu. Tak ada
siapapun. Tak ada orang yang bertanya. Tak ada orang yang tahu sekalipun aku
menangis atau bahkan tertawa. Sepertinya kesendirian lebih baik untukku saat
ini.
No comments:
Post a Comment