Sunday, February 21, 2016

Essay: Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), Sudah Siapkah Kita?

Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), Sudah Siapkah Kita?
Oleh: Wesih Malia
Kemajuan ekonomi suatu bangsa menjadi tolak ukur bangsa yang sejahtera dan dihargai oleh bangsa lainnya. Kemajuan ekonomi dapat dilihat dari semangat kewirausahaan yang kuat dari bangsanya sendiri. Masyarakat Ekonomi ASEAN atau disingkat MEA merupakan realisasi  pasar bebas yang dibuat oleh seluruh negara ASEAN untuk meningkatkan stabilitas perekonomian di kawasan ASEAN juga meningkatkan kemajuan negaranya melalui bidang ekonomi untuk dapat bersaing dengan bangsa lain di luar Asia Tenggara.  
Indonesia merupakan salah satunya yang tergabung dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Sudah siapkan masyarakat Indonesia menghadapi MEA? Mau tidak mau, suka tidak suka, siap tidak siap bukan lagi hal yang harus diperdebatkan karena MEA sudah menjadi keputusan dan ketetapan negara-negara ASEAN. Dan Indonesia harus siap menghadapi MEA. Tentu saja hal itu harus diimbangi dengan SDM Indonesia yang unggul yang mampu bersaing dengan negara lain dalam MEA. Inilah peran pemerintah untuk membuat strategi dalam menciptakan SDM untuk peningkatan kualitas. Tidak hanya pemerintah saja, kita sebagai pemuda-pemudi Indonesia harus melek dan peka terhadap realisasi MEA karena pengaruh diberlakukannya MEA ini akan berpengaruh terhadap berbagai bidang, diantaranya bidang ekonomi, pendidikan, sosial dan budaya. Sehingga hal tersebut menjadi masalah perbincangan yang sangat penting bagi kita semua masyarakat Indonesia, khusunya pemuda-pemudi sebagai generasi penerus bangsa yang akan menjadi pemimpin di masa yang akan datang. Terlebih di kalangan mahasiswa sebagai agen of change  (agen perubahan), setidaknya dari lulusan perguruan tinggi harus menjalankan  peranannya yang sangat penting untuk kemajuan suatu negara dan mampu bersaing dengan negara lain.
Peran saya sebagai mahasiswa dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN atau disingkat MEA adalah meningkatkan softskill dan hardskill untuk menghadapi tantangan MEA. MEA menuntut kita dalam hal kemampuan bahasa, kewirausahaan, serta keterampilan. Dimana  ketiga hal tersebut harus saling bersinergi untuk menuntun kita agar bisa bersaing dalam MEA. Kemampuan bahasa sangat penting untuk dapat berkomunikasi dengan negara lain karena tidak mungkin kita berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia secara kontinuitas, adakalanya kita menggunakan bahasa asing misalnya bahasa inggrs atau bahasa negara lain (Malaysia, Filipina, Kamboja, dan lain-lain). Kemampuan wirausaha dan keterampilan juga menjadi modal untuk bisa bersaing karena kita dituntut untuk terus kreatif dan inovatif. Indonesia kaya akan SDM dan SDA akan tetapi, pemerintah dan masyarakat kurang mampu mnegoptimalkannya. Sehingga ini menjadi tugas kita untuk mampu mengelola SDA dan SDM dengan seoptimal mungkin agar dapat memberikan keuntungan yang besar terhadap negara ini dan mampu bersaing dengan negara-negara lain. Hal tersebut tidak akan berjalan dengan lancar apabila tidak dilandasi dengan semangat yang kuat, keberanian dan kemandirian. Oleh karena itu, keberanian dan kemandiriaan serta semangat yang kuat baik dari pemerintah yang membuat kebijakan maupun masyarakat yang menjalankan kebijakan sangat diperlukan untuk mewujudkan usaha tersebut.
Ada yang lebih penting lagi yaitu mahasiswa harus mampu melakukan suatu penelitian. Karena penelitian sifatnya menemukan hal-hal yang baru atau memperbaiki sesuatu yang sudah ada sebelumnya. Dimana penelitian tersebut dapat membantu pemerintah dalam menemukan solusi dari permasalahan yang menghambat masyarakat Indonesia untuk memajukan negaranya. Baik dari kalangan pengusaha yang mempunyai pengaruh besar terhadap perekonomian MEA maupun masyarakat menengah ke bawah yang  terus mengikuti arus perkembangan zaman yang selalu menuntut kita untuk kreatif dan inovatif. MEA menuntut masyarakat Indonesia untuk mampu bersaing dalam segi apapun baik itu ekonomi, pendidikan, maupun sosial-budaya. Misalnya, dengan melakukan penelitian akan sangat membantu pemerintah untuk memperbaiki kebiajkan atau program kerja yang kurang detail atau perlu untuk dikaji kembali dalam mengetahui segala sesuatu yang diperlukan masyarakat dalam menghadapi persiangan MEA terutama untuk masyarakat menengah ke bawah yang masih awam.
Jadi, dalam menghadapi MEA Indonesia harus benar-benar siap dalam hal SDM yang unggul dengan kemampuan softskill dan hardskill. Dan meningkatkan  tiga kemampuan yang dapat menuntun masyarakat Indonesia menghadapi MEA diantaranya adalah kemampuan bahasa, kewirausahaan, dan keterampilan. Dengan begitu saya optimis Indonesia bisa menjadi negara yang mampu bersaing dengan negara-negara lain di ASEAN.


CONTOH SURAT LAMARAN PEKERJAAN

  Bogor , 08 Desember 2020 Hal                   : Lamaran Pekerjaan Lampiran          : 1 Berkas   Kepada Yth. .....................