Monday, December 7, 2020

CONTOH SURAT LAMARAN PEKERJAAN

 

Bogor, 08 Desember 2020

Hal                  : Lamaran Pekerjaan

Lampiran         : 1 Berkas

 

Kepada Yth.

......................................

Di

Jl. ........................

Bogor

 

 

Dengan Hormat,

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

            Nama                                       : (Tulis Nama Lengkap)

Tempat, Tangal Lahir              : (diisi sendiri)

Alamat                                    (diisi sendiri)

Telepon/ e-mail                       : 0812.............. / ....................@gmail.com

Mengajukan permohonan kepada Bapak/Ibu agar saya dapat diangkat sebagai (Tulis posisi lowongan pekerjaan) di instansi yang Bapak/Ibu pimpin.

Sebagai bahan pertimbangan, bersama ini saya lampirkan :

        

        1.    Daftar Riwayat hidup

        2.    Fotocopy Ijazah yang dilegalisir

        3.     Fotocopy Transkip Nilai yang dilegalisir

        4.    Fotocopy SKPI (Surat Keterangan Pendamping Ijazah)

        5.    Fotokopi KTP

Demikian surat permohonan ini saya buat, besar harapan saya dapat diterima di Instansi yang Bapak/ Ibu pimpin.

Atas perhatian dan pertimbangan Bapak/Ibu, saya ucapkan terimakasih.

 

Hormat saya,

 

 

(ttd & nama)

Saturday, April 4, 2020

Thursday, April 2, 2020

Dia tidak merasakan!

Aku tidak menyalahkan dia yang tidak memahami perasaan aku.
Aku tahu dia tidak akan tahu apa yang aku rasakan. Tapi, mengapa dia menyimpulkan dengan hanya melihat satu sudut pandang saja. Dia tidak tahu apa yang aku rasakan!
Sakit! Dia tidak tahu
Terluka! Dia tidak merasa
Kecewa! Dia tidak akan peka
Bahagia! Dia tidak peduli
Sedih! Dia tidak melihat
Lantas, mengapa selalu aku yang disalahkan! Dia tidak memikirkan perasaan aku! Seolah aku yang salah!
Aku hanya mencari sebuah kebahagiaan dengan penuh ketulusan! Aku hanya ingin kehidupanku lebih baik dengan penuh cinta dan kasih sayang! Apa salah?

Thursday, February 27, 2020

Tentang Setelahnya


Maafkan aku sayang, sekali lagi maafkan aku.
Bukan tidak ingin berjuang tapi aku sudah kehabisan akal.
Selama 2 tahun aku coba buat yakinkan keluarga aku tanpa kamu tahu. Bukan tak mau berjuang bareng hanya saja waktu dan kondisi yang tidak bersahabat.
Awalnya aku tidak ingin mengecewakanmu dengan tidak melibatkanmu, tapi pada akhirnya kamupun terluka karena kecewa. Kukira semua akan baik-baik saja tapi ternyata 2 tahun sudah aku yakinkan keluargaku tapi tak kunjung berhasil. Doaku, doamu, doa keluargamu dan doa keluargaku entah yang mana yang akan Allah kabulkan.
Sayang, bukannya aku menyerah dan tak mau berjuang lagi, apa daya aku yang tak ingin menjadi anak durhaka yang menentang orangtuanya.
Setiap hari, aku harus menyembunyikan sedihku didepn keluargaku mencoba terus menyelipkan namamu disetiap perbincangan itu tapi, apa yang didapat? Mereka selalu menyerangku. Rasanya, aku tak berdaya, tak kuasa melihat raut wajah orangtuaku yang kecewa terhadapku karena aku selalu membangkang untuk membelamu dihadapan keluargaku.
Percayalah bukan hanya kita yang meminta diberi petunjuk oleh Tuhan tapi keluargaku juga! Istikharah! Apakah jawaban  yang diberi kepada keluargaku bertentangan dengan ingin kita? Memang yang kita anggap baik belum tentu baik menurut kita, pun sebaliknya yang kita anggap buruk belum tentu buruk untuk kita. Untuk meyakini itu saja sulit. Mengapa?
Jodoh. Bukannya kalau jodoh akan dimudahkan jalannya? Lantas, mengapa jalan kita selalu tak mulus. Ah mungkin itu sebuah ujian cinta kasih kita. Tapi, sampai kapan? Mengapa tidak pernah ada titik terang dengan hubungan ini.
Sayang, aku benar-benar bingung, aku benar-benar tidak tahu harus berbuat apa. Aku yang tak mau melepaskan mu, tapi aku juga tak mau menyakitimu, menyakiti keluargamu.
Mamamu, ya aku sudah menyanyanginya pula sperti mama kedua untukku. Tak tega rasanya harus menjelaskan keadaan ini. Keluarga mu? Ah aku sudah nyaman disana, tempat kedua dimana aku bisa pulang.
Sayang, aku tahu kamu memikirkan hubungan ini. Mau dibawa kemana? Mau seperti apa? Dan kapan harus melangkah lagi?
Percayalah, pikiran kita sama. Tapi sayangnya kita tak pernah punya solusi yang bisa membuat kita tidak saling menyakiti.
Sayang, maafkan aku yang setiap kali selalu menangis jika membahas masalah ini. Ya, aku menjdi wanitamu yang sangat cengeng,  aku sudah tidak punya kata lagi untuk mengungkapkan nya.
Sayang, apakah harus benar-benar kita akhiri semua ini?
Mengakhiri hubungan yang sudah lama kita bangun?
2 bulan kemarin tidak komunikasi saja rasanya aku tak punya semangat hidup. Tak tahu arah dan tujuan. Berpikir bahwa dunia ini sangat kejam. Takdir ini keterlaluan. Tapi, sesungguhnya aku juga tidak mau menyalahi takdir. Aku tidak mau menentang semesta.
Sayang, maafkan aku yang tidak bisa melanjutkan mimpi-mimpi kita.
Dengan sangat berat hati, aku harus ambil keputusan ini. Entah apa yang akan terjadi setelahnya. Aku tidak tahu! Apa aku bisa kuat menghadapinya? Apa aku bisa sabar menjalaninya? Dan apakah aku bisa ikhlas menerimanya? Aku yakin pun sama sepertimu! Lantas, apa yang bisa kita perbuat?
Sayang, percyalah bukan ini yang aku inginkan!

CONTOH SURAT LAMARAN PEKERJAAN

  Bogor , 08 Desember 2020 Hal                   : Lamaran Pekerjaan Lampiran          : 1 Berkas   Kepada Yth. .....................