Sunday, November 6, 2016

Membenci Pagi




 Membenci Pagi

Aku selalu senang menghadapi pagi. Dimana dengan pagi itu aku bisa mulai aktivitas. Memulai untuk bisa melakukan yang terbaik dari hari kemarin. Tapi, rasanya pagi ini terasa beda. Aku sempat tak ingin melewatinya. Aku ingin malam sepanjang hari itu karena ada sesuatu yang membuatku seolah tak ingin hidup dipagi ini. Aku tak ingin orang tahu mengapa mataku memerah dan bintitan. Aku tak mau bersikap tak biasanya yang selalu ceria. Aku tak ingin orang lain berpikiran akau sedang galau dan kalut. Aku ingin malam saja, dimana dengan malam, aku bisa menghabiskan waktuku bersama bantal dan guling yang menemaniku di ruang 3x3 meter itu. Tak ada siapapun. Tak ada orang yang bertanya. Tak ada orang yang tahu sekalipun aku menangis atau bahkan tertawa. Sepertinya kesendirian lebih baik untukku saat ini.

Saturday, November 5, 2016

AKU MERINDUKAN MEREKA (Bapak dan Ummi)

AKU MERINDUKAN MEREKA (Bapak dan Ummi)

Sebenarnya hari ini aku tak ada kegiatan apapun diluar, mungkin hanya berdiam diri diruang yang kurang lebih hanya berukuran 3x3 meter dengan ditemani sebuah laptop dari bapak atas hadiah prestasiku kurang lebih 4 tahun silam. Tapi, meskipun aku tidak beranjak kemana-kemana dari ruang ini, aku mendapatkan sebuah pelajaran yang berharga dari sebuah film india yang berjudul “Baghban”. Sebuah film yang menyadarkan aku arti pentingnya seorang ayah dan ibu. Bagaimana seharusnya anak menghargai orang tua, memuliakannya, menjaganya, serta menghormatinya. Dari sebuah film itu, aku teringat kedua orang tuaku yang kurang lebih 40 hari tak bertemu. Rasa rindu yang menggebu tiba-tiba datang seolah-olah mereka memanggilku. Ingin sekali rasanya aku memeluk mereka, tapi apalah daya. Hanya sebuah do’a yang mengiringinya. Aku merindukan kedua orangtuaku. Ingin sekali rasanya bertemu dengan mereka. Semoga Allah senantiasa melindungi mereka, mecurahkan kasih dan sayangNya untuk mereka malaikatku di dunia ini.
Orang bilang mengapa tidak pulang saja, kalau memang merindukan orang tua. Ucapan yang sederhana namun, bagiku penuh pertimbangan. Bagaimana bisa aku pulang? Untuk bekal hidup disini saja kekurangan bahkan hari-hari ini aku harus menghematnya karena bekal ku sudah mulai mau habis. Dan untuk memintanya ke bapak aku perlu berpikir dua kali. Mengapa? Karena aku tahu bapak sedang tidak punya uang, aku tak ingin memaksanya untuk segera mendapatkan uang. Belum lagi bekal untuk dikirim ke ummi dan adik-adikku. Cari pinjaman sana-sini, tak ada. Memang sedih, tapi harus bagaimana lagi. Tapi aku sedikit tak khawatir karena aku punya Allah yang selalu memberi jalan kepada hambanya jika hambanya berusaha. Aku selalu meyakini itu!
Pak, mii, maafkan aku yang selalu mengeluh disini, ditempat yang jauh ini. Selalu mengeluh ketika kehabisan uang bekal, mengeluh ketika beasiswa belum cair, mengeluh dengan mata kuliah yang sulit dipahami, mengeluh karena tak sama dengan orang-orang yang ketika mereka meminta apapun itu selalu dikabulkan oleh orangtuanya, mengeluh dengan keadaan yang selalu kekurangan, mengeluh dengan beban ini,  Maafkan aku, yang selalu iri dengan mereka-mereka yang selalu mudah mendapatkan materi, menghabiskan uang dan memintanya lagi dengan mudah, pergi main bersama teman-teman ke tempat-tempat mahal, ketempat wisata, dan masih banyak lagi. Maafkan aku, yang tak pernah bersyukur ini pak, mii. Maafkan aku yang tak pernah sadar bahwa aku disini juga berkat bapak dan ummi meskipun ada beasiswa yang aku dapatkan tapi tetap jasa bapak dan ummi pun sangat besar untuk aku bisa sampai ditempat ini untuk menyelasikan studiku yang sudah setengah jalan ini.
Aku tahu bahwa semua yang aku keluhkan ini belum seberapa dari bagian atas cobaan dan beban hidup ini. Aku tak pernah menyadari kuatnya bapak dan ummii dalam menjalani hidup sampai saat ini. Aku tak pernah mendengar rengekan dan keluhan yang terlontar dari bibir bapak dan ummi. Padahal aku tahu keringat bapak dan ummi lebih sakit dari apa yang aku rasakan. Tapi bapak dan ummi tak pernah mengeluh itu.
Pak, mii, disini aku belajar banyak hal. Belajar arti hidup dan kehidupan. Bertemu dengan orang-orang yang baik, bertemu dengan orang-orang yang hebat, orang-orang luar biasa yang selalu memotivasi aku, sampai-sampai aku juga bertemu dengan orang-orang yang tak sepaham denganku. Ini sebenarnya yang selalu menjengkelkanku. Tapi aku belajar banyak hal dari orang-orang itu, aku lebih mengerti dan mampu memaknai hidup ini. Hidup yang tak hanya soal materi, tapi soal ketenangan. Soal seberapa kuat kita bertahan atas benturan yang datang silih berganti dalam kehidupan ini.
YaAllah aku tak ingin mengecewakan kedua orangtuaku. Aku ingin mewujudkan keinginan dan harapannya terhadapku. Aku ingin membuat mereka menangis karena bangga melihatku mengenakan toga di hari itu. Menyelesaikan studiku dengan tepat waktu dan melanjutkan kehidupan yang lebih baik setelah itu. Yang dapat menjadi tulang punggung keluargaku. Mengantarkan adik-adikku menuju kesuksesannya. Aku ingin bapak mengatakan “ini putriku, putri yang dibesarkan oleh seorang bapak yang hanya sebagai kuli bangunan yang telah berhasil menyelesaikan studinya, bapak bangga kepadamu nak” dengan penuh haru akan aku peluk bapak dengan eratnya. Dan ummi adalah wanita yang tak pernah bosan mengucap namaku dalam setiap do’anya. Wanita yang selalu menguatkan aku ketika aku mengeluh disini. Yang selalu mengajari dan memotivasi diri ini untuk selalu semangat dan pantang menyerah dalam menggapai mimpi.
Pak, mii, aku ingin meminta ridho bapak dan ummi untuk aku disini yang sedang berjalan menuju kesuksesanku. Yang selalu berusaha mewujudkan cita-cita bapak dan umii. Bantu aku untuk tetap kuat dan sabar dalam menjalani hari-hariku disini. Semoga semangatku tak pernah berhenti sampai disini. Semoga aku selalu istiqomah dengan tujuanku. Sehat terus yah pak, mii. Tunggu aku mewujudkan impianku. I LOVE DAD, MOM.


  1.  

Wednesday, October 12, 2016

Tak Jatuh tapi Sakit

Tak jatuh tapi sakit. Entah keadaan apa ini. Aku tak bisa menterjemahkan. Aku tak pandai memahami rasa. Lagi-lagi soal rasa. Karena setiap kali melewati ini aku sakit. Aku tertekan. Ingin menjerit. Penat semakin menggumpal. Ya Tuhan aku tak mengerti. Apa yang harus aku lakukan. Beri aku secercah cahaya sebagai petunjukMu. Apa yang harus aku lakukan. Apa yang mesti aku pilih.


Monday, September 12, 2016

RINDU


Kata Wida judulnya Rindu

(RINDU)
Aku tidak sesak mengungkap rindu di hati
Karena rasa itu yang selalu menggeluti
Entah harus berapa lama menanti
Aku hanyalah seuntai sajak yang tak berarti
Maknapun tak bisa ku pahami
Apa maksdunya?
Apa inginnya?
Apa seharusnya?
Siapa yang bisa menjawabnya?
Malam dengan gelapnya
Siang dengan terangnya
Langit dengan bintangnya
Membentuk formasi, tak bisa dicegahnya
Beradu di cakrawala
Menghalangi sang surya
Semilir angin beradu dengan kencangnya
Menggores tubuh dengan dinginnya
Malam ini hanya gurauan
Yang mengusikku seperti berkepanjangan
Yang membuat aku merindukan

Kepada dia sang pujaan

Wednesday, August 24, 2016

KEPEMIMPINAN DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

KEPEMIMPINAN DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Studi Kasus: Jokowi Harus Berani mengambil Kebijakan Untuk Menaikan Harga Rokok
Oleh: Wesih Malia
Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dihadapkan pada persoalan yang kompleks mulai  dari persoalan yang mudah untuk dipecahkan bahkan ada persoalan yang menuntut kita berpikir keras. Tentu saja dalam menghadapi setiap persoalan dibutuhkan pemikiran yang jernih sehingga resiko yang diambil pun tidak terlalu besar. Apalagi di dalam suatu organisasi persoalan-persoalan itu pasti akan muncul.
Dalam sebuah organisasi selalu terjadi interaksi dari beberapa orang secara intensif. Di mana interaksi dilakukan itu semata-mata untuk pencapaian tujuan organisasi atau perusahaan. Dinamika organisasi maupun perusahaan bersifat dinamis. Sehingga karyawan dituntut memiliki kompetensi yang tinggi untuk menghadapi persaingan. Bukan hanya masalah kompetensi SDM yang harus diperhatikan tetapi teknologi yang digunakan, bahan baku, metode kerja, dan lain-lain. Semua itu perlu di arahkan, di atur, serta dikembangkan untuk pencapaian tujuan. Tentu hal tersebut menjadi sebuah pertimbangan organisasi/perusahaan yang sering kita sebut sebagai manajemen. Sedangkan inti dari manajemen adalah kepemimpinan (leadership).
Menurut Stoner, Freeman, dan Gilbert (1995) dalam (Saefullah, 2010, hal. 255) , mendefinisikan bahwa kepemimpinan adalah the process of directing and influencing the task related activities of group members. Kepemimpinan adalah proses dalam mengarahkan dan memengaruhi para anggota dalam hal berbagai aktivitas yang harus dilakukan.  Sedangkan menurut Griffin dalam (Saefullah, 2010, hal. 255), membagi pengertian kepemimpinan menjadi 2 konsep, yaitu sebagai proses dan sebagai atribut. Sebagai proses, kepemimpinan difokuskan kepada apa yang dilakukan oleh para pemimpin menggunakan pengaruhnya dalam memperjelas tujuan organisasi bagi para pegawai, bawahan, atau yang dipimpinnya. Dari sisi atribut, kepemimpinan adalah karakteristik yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin.
Berbeda dengan Bush dalam (Usman, 2009, hal. 281) menyatakan bahwa yang dimaksud kepemimpinan ialah memengaruhi tindakan orang lain untuk mencapai tujuan akhir yang diharapkan. Definisi ini mengandung pengertian yaitu (1) memengaruhi, (2) tindakan orang lain, (3) tujuan akhir.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan yaitu suatu proses/kegiatan mengarahkan dan memengaruhi orang lain agar bertindak sesuai yang diharapkan dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan orang yang menjalankan kegiatan kepemimpinan melalui penerapan ilmu manajemen untuk mencapai tujuan bersama  itu disebut pemimpin. Tentu untuk menjadi seorang pemimpin seseorang itu harus mempunyai kekuasaan. Karena dengan kekuasaan barulah akan dapat memengaruhi orang lain. 
Di dalam suatu organisasi/perusahaan ada yang namanya pengambilan keputusan yang dilakukan oleh pimpinan. Disinilah peran pemimpin dalam melakukan kegiatan kepemimpinannya yaitu pengambilan keputusan. Kepemimpinan merupakan fungsi dari keefektifan operasional pada pengambilan keputusan di satu organisasi atau administrasi. Pengambilan keputusan adalah pusat dari kegiatan organisasi. Menurut Sabri (2013) pengambilan keputusan adalah memilih dan menetapkan satu alternatif yang dianggap paling tepat dari beberapa alternatif yang dirumuskan. Keputusan itu harus bersifat fleksibel, analitis dan mungkin untuk dilaksanakan dengan dorongan sarana prasarana dan sumber daya yang tersedia (berupa manusia dan material). Sedangkan menurut Koontz (1998, hal. 13) mengatakan bahwa pengambilan keputusan merupakan seleksi berbagai alternatif tindakan yang akan ditempuh merupakan inti perencanaan. Sejalan dengan pendapat tersebut William (1992, hal. 113) mendefinisikan bahwa pengambilan keputusan sebagai seleksi berbagai alternatif kegiatan yang diusulkan untuk memecahkan masalah.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan adalah kegiatan memilih satu alternatif yang dianggap paling tepat dari berbagai alternatif yang ada.
Pengambilan keputusan mempunyai arti penting bagi maju atau mundurnya suatu organisasi. Pengambilan keputusan yang tepat akan menghasilkan suatu perubahan terhadap organisasi ke arah yang lebih baik, namun sebaliknya pengambilan keputusan yang salah akan berdampak buruk pada roda organisasi dan administrasinya.
Proses pengambilan keputusan adalah suatu usaha atau kegiatan yang rasional untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Berikut ini urutan-urutan dalam proses pengambilan keputusan menurut Sutisna (1993, hal. 153) yaitu:
1.      Penentuan masalah
2.      Analisa situasi yang ada
3.      Pengembangan alternatif-alternatif
4.      Analisa alternatif-alternatif
5.      Pilihan alternatif yang paling baik
Pendapat di atas, menegaskan bahwa sebenarnya proses pengambilan keputusan merupkan proses memilih alternatif yang terbaik dalam pemecahan suatu masalah. Memang cara ini memerlukan waktu yang banyak, tetapi kemungkinan terjadi kesalahannya kecil.
Sedangkan menurut Herbart A. Simon (dalam Asnawir, 2006, hal.  215), setidaknya ada tiga tahap yang ditempuh dalam pengambilan keputusan, yaitu:
1.       Tahap penyelidikan, tahap ini dilakukan dengan mempelajari lingkungan atas kondisi yang memerlukan keputusan. Pada tahap ini data mentah yang diperoleh, diolah dan diuji serta dijadikan petunjuk untuk mengetahui atau mengenal persoalan.
2.      Tahap perancangan, pada tahap ini dilakukan pendaftaran, pengembangan, penganalisaan arah tindakan yang mungkin dilakukan dan
3.      Tahap pemilihan,  pada tahap ini dilakukan kegiatan pemilihan arah tindakan dari semua yang ada.
Seorang pemimpin yang mempunyai jabatan  tertinggi di dalam suatu organisasi/perusahaan, dalam melakukan proses pengambilan keputusan haruslah menyesuaikan dari permasalahan yang akan dipecahkan.
Jadi, dalam penggunaan gaya pengambilan keputusan tersebut seorang pemimpin dapat melakukan proses pengambilan keputusan berdasarkan masalah yang sedang terjadi.
Dalam pengambilan keputusan  tidak selamanya berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan bisa saja hal-hal yang tak diinginkan terjadi. Berikut ini faktor-faktor yang dapat memengaruhi seseorang dalam pengambilan keputusan yaitu: (1) sistem nilai yang berlaku dalam hubungan antara individu dan masyarakat, (2) persepsi atau pandangan seseorang terhadap suatu masalah. Persepsi ini juga dipengaruhi oleh sistem nilai yang berlaku dan pengalaman yang dimiliki/dialami, (3) keterbatasan manusiawi antara lain ketidakmampuan mengumpulkan informasi secara langsung, (4) perilaku politik, kekuasaan dan kekuatan yang terjadi. Banyak keputusan yang diambil tidak maksimal, tetapi hanya merumuskan perilaku politik tertentu, (5) keterbatasan waktu, kesibukan waktu, mengakibatkan informasi-informasi yang diperoleh sangat terbatas pula untuk digunakan dalam pengambilan keputusan dan (6) gaya kepemimpinan yang dimiliki seseorang juga akan mewarnai corak keputusan yang diambil. (Asnawir, 2006, hal. 221-222).
Dari pembahasan tersebut di atas kita kaitkan dengan realita yang sedang hangat menjadi bahan perbincangan yang menuai pro dan contra di berbagai kalangan yaitu mengenai kepemimpinan dan pengambilan keputusan yang akan dilakukan oleh bapak presiden RI yaitu bapak Joko Widodo atau sering disebut bapak Jokowi terkait  kebijakan dinaikannya harga rokok menjadi 2 kali lipat atau sekitar 50 ribu per bungkus.  Dari kasus tersebut, jelas menimbulkan beberapa kritikan dari berbagai kalangan.
Kabar harga rokok yang mahal ini berawal dari berita event 3rd Indonesia Health Economics Association (InaHEA) Congres di Yogyakarta, Kamis (28/7/2016). Berita Kompas.com berjudul Bagaimana jika Harga Sebungkus Rokok Lebih dari Rp. 50.000?  menjadi bahan rujukan blogger atau penulis di situs-situs yang melebih-lebihkan berita tersebut dari aslinya. Berita tersebut menyebar seolah-olah seperti kendaraan yang melaju dengan kecepatan 150 km per jam. Betapa cepat berita tersebut tersebar dan menuaikan pro dan kontra di berbagai kalangan. Media sosial seperti Facebook, WhatsApp, Messenger, dan lain-lain yang secara berantai menyebarkan informasi dan berita yang kadang dilebih-lebihkan oleh oknum tertentu dari berita aslinya. Padahal berita tersebut belum diumumkan secara resmi oleh bapak presiden kita karena faktanya, keputusan ini belum ada bahkan Kepala Pusat Kajian Ekonomi dan Kebijakan Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Hasbullah Thabrany sebagai sumber berita pada kompas.com baru akan membahas hal ini dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani bulan depan. Ujar Rimawan (www. tribunnews.com).
Jokowi sebagai pemimpin negeri justru harus memikirkan matang-matang masalah tersebut. Dampak negatif dan positif yang akan muncul jika secara resmi harga rokok jadi dinaikkan. Apakah lebih banyak dampak positinya atau malah lebih cenderung menimbulkan dampak negatif. Peran Jokowi di sinii sangat menentukan bagi kelangsungan negeri ini. Jika dikaitkan dari teori kepemimpinan dan pengambilan keputusan. Langkah yang harus dilakukan oleh bapak Jokowi sebagai pemimpin negeri yaitu menganalisis masalah dan mengidentifikasi masalah serta dampak yang akan ditimbulkan. Mengkaji secara keseluruhan tidak hanya pada satu aspek saja.  Setelah itu cari aternatif-alternatif yang memungkinkan untuk mengatasi hal tersebut. Kemudian,  mengkaji alternatif-alternatif tersebut dan pengambilan alternatif terbaik untuk membuat suatu keputusan dan kebijakan yang tidak menimbulkan perseteruan dari berbagai pihak serta tidak merugikan banyak pihak. Gaya kememimpinan dalam proses pengambilan keputusan seperti yang dikatakan oleh Thoha (2012, hal. 320) terdapat empat gaya kepemimpinan dalam pengambilan keputusan yaitu:
1.      Gaya instruksi
2.      Gaya konsultasi
3.      Gaya partisipasi
4.      Gaya delegasi
Bisa saja dalam situasi yang terjadi, bapak jokowi menggunakan gaya konsultasi dan partisipasi. Karena bagaimanapun bapak Jokowi tidak bisa melakukan keputusan sendiri tanpa  melihat sudut pandang lain. Karena masalah tersebut sangat penting untuk dipecahkan. Bapak Jokowi harus mengkaji masalah tersebut dengan berbagai pihak yang ahli pada bidangnya sehingga resiko dari kebijakan yang diambil bisa diminalisir. 
Simpulan dari pembahasan tersebut di atas, bahwa  kepemimpinan seseorang dalam suatu organisasi/perusahaan sangat penting peranannya dalam proses pengambilan keputusan. Karena dalam proses pengambilan keputusan akan sangat menentukan maju tidaknya urusan organisasi/perusahaan. Sehingga disinilah peran pemimpin dalam mengambil keputusan dan menentukan kebijakan serta tanggung jawabnya dalam organisasi/perusahaan.



Referensi:


Asnawir. (2006). Manajemen Pendidikan. Padang: IAIN IB Press.
Koontz. (1998). Manajemen, Ter. Tim Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Oteng, S. (1993). Administrasi Pendidikan Dasar Teoretis untuk Praktek Profesional. Bandung: Angkasa.
Rimawan, R. (2016, Agustus 20). Beredar di Grup Messenger, Ini Daftar Harga Rokok per September 2016, Mengerikan! Retrieved Agustus 21, 2016, from http://m.tribunnews.com/lifestyle/2016/08/20/beredar-di-grup-messenger-ini-daftar-harga-rokok-per-september-2016-mengerikan: www.tribunnews.com
Sabri, A. (2013). Kebijakan dan Pengambilan Keputusan dalam Lembaga Pendidikan Islam. Jurnal Al-Ta'lim, Jilid 1 , 373-379.
Saefullah, E. T. (2010). Pengantar Manajemen. Jakarta: Prenada Media Group.
Thoha, M. (2012). Kepemimpinan dalam Manajemen . Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Usman, H. (2009). Manajemen Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan Edisi 3. Jakarta: Bumi Aksara.
Wanrich, W. J. (1992). Leadership in administration, of Vocational and Tehnical Education. Ohio: Charles, E. Merril Publishing Company A Bell & Howell Company.


Monday, August 22, 2016

MERDEKA YANG KE-71


wah masih terasa ya sepertinya nuansa-nuansa kemerdekaan. yup karena kurang lebih satu pekan yang lalu tepatnya tanggal 17 Agustus kita sebagai warga negara Indonesia memperingati hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-71. Yeaeyyyy Dirgahayu RI yang ke-71.
Nah pada hari itu banyak sekali rakyat Indonesia di berbagai penjuru memperingatinya. wahh meriah sekali sepertinya hehe mulai dari pawai memakai kostum ala-ala tentara jaman dulu yang mau perang melawan penjajah, ada juga yang memakai kostum paskibraka yang katanya mau ngibarin bendera sangsaka merah putih, yang tak kalah meriahnya ada yang memakai kostum seperti orang yang dianiaya dengan baju yang compang camping berlumur darah ihhh sereeeemmmmm hehehe
tidak hanya pawai saja, ada suatu kegiatan yang pasti tidak akan terlewatkan apa ituu? pengen tau? hahaha
yappp bener banget lomba 17 Agustus. hampir di berbagai penjuru melakukan kegiatan lomba 17 Agustus ini. apa aja sih lombanya. pastinya banyak banget dong dan rupa-rupa warnanya eh mksudnya lombanya hihi jadi nyanyi balonku dong hahah
oke lah kita lanjut, nah lombanya apa aja sih nih biasanya lomba ala-ala 17 Agustus tuh mulai dari lomba makan kerupuk, masukin paku kebotol, masukin jarum ke benang, balap karung, masukin belut ke botol, dan masih banyak lagi hehe tapiiiii ada yang tidak pernah terlewatkan yaitu panjat pinang. siapa sih yang gak tau sama nih permainan??pastinya pada tau dong panjat pinang ya hehe cara mainnya yaitu dengan memanjat pohon pinang yang sebelumnya telah diberi pelumas atau pelicin kaya oli dan sebagainya. dibagian atas pohon pinang ini diikatkan berbagai hadiah menarik lhooo yang nantinya bakal diambil sama pemenang dari sekelompok orang yang memainkan permainan ini tentu dong pemenang itu harus berhasil sampai berada di puncak pohon ini. mankanya permainan ini gak bisa dimainkan sendirian, permainan ini harus dimainkan oleh satu tim kira-kira 4 orang atau lebih lah hehe karena dalam permainan ini memerlukan kekuatan dan kerjasama. hmmmm
menurutku permainan panjat pinang ini mengajarkan kita bahwa rakyat Indonesia itu tidak pernah menyerah meski dalam keadaan krisis dan tetap bersatu saling membantu untuk meraih tujuan.
nah kita nih sebagai pemuda penerus bangsa kudu semangat belajar, semangat cari ilmu, semangat meraih cita-cita, semangat bermanfaat buat orang lain, semangat menjadi yang terbaik, agar bisa berguna bagi agama, nusa, dan bangsa.
MERDEKAAAAA

Thursday, July 21, 2016

bagaimana bisa mengokohkan jiwa

bagaimana bisa mengokohkan jiwa jika hati terus tertekan dengan keadaan yang memilukan
rasanya memang seperti ingin mati tapi akupun berfikir kehidupan setelah kematian itu seperti apa
yah sekilas berfikir seperti itu
entah sebuah penantian yang berujung indah atau sebuah penantian yang berujung sakit
ini bukan masalah, ini mungkin hanya sebuah kejadian yang hanya datang seperti angin berhembus yang sesaat hilang
‪#‎quoteswm‬

Thursday, May 12, 2016

Memilih Untuk Melepaskan

Memilih Untuk Melepaskan
#WMNotes
Suasana pagi dengan udara yang sejuk, embun menetes di dedaunan segar sampai hembusan nafasku, kicauan burungpun masih jelas terdengar di luaran sana berterbangan dengan lincahnya. Seperti langit yang kutatap lewat jendela kamarku, aku mulai mengingat lalu merasa yang merangsang jari jemariku untuk mengetik kata demi kata yang mungkin sebuah ungkapan yang kini aku rasakan.
Kenangan memang selalu mencari celah untuk mematahkan ingatan dalam benak. Kenangan itu membawa kamu yang bahkan sudah termakan oleh waktu tetapi tak pernah habis kubebani dengan tanya. Kamu yang pernah begitu kupahami, aku katakan pernah karena memang pernah dan kini tak lagi. Ada sebuah jarak dan batas transparan dari dirimu yang tidak bisa kutembus hanya saja terlihat tapi tak bisa kusentuh. Bayangmu yang tak bisa lagi kuterka, pikiranmu yang tak bisa lagi kumengerti, bahkan sikapmu yang semakin hari semakin tak kupahami akan kemana arah dan tujuannya. Dulu aku katakan itu hal yang sederhana sangat sederhana tapi sekarang apakah yang ada dalam dirimu bisa kutebak? Entahlah karena kini aku tak bisa lagi  menemani harimu, ini sebuah keputusan yang sangat sakit untuk kuputuskan hingga dada berkobar menekan sakitnya hati, kau pasti akan bertanya mengapa jika keputusan yang ku ambil menyakiti diriku sendiri? Aku akan menjawab itu mungkin akan lebih baik bagiku nanti setelah aku benar-benar melupakanmu melepas rasa yang selalu terkurung dalam ingatan di tempurung kepalaku. Jika aku terus bersamamu aku akan  merasakan perih setiap hari. Mungkin kau tak pernah merasa dan bahkan kau tak pernah tau seberapa kuat aku mencoba bertahan denganmu, itu bukan sesuatu yang mudah karena bertahan dengamu berarti aku harus menekan hatiku untuk selalu bisa memahamimu yang kamu sendiripun tidak bisa untuk memahamiku karena aku tahu kau tak sepenuhnya menyayangiku. Sebenarnya ini masalah sederhana yang tak tahu kenapa malah menjadi rumit. Yang akhir-akhir ini malah membuat kita saling menyalahkan satu sama lain. Bukan salahmu jika harus ada kata selesai di antara kita. Dan bukan salahku jika aku tak lagi meneruskan rasa kali pertama yang membuatku bisa mencintaimu dengan tulus. Ini hanya cara kita belajar arti dari sebuah proses pendewasaan. Biarkanlah waktu yang mengajari kita untuk bisa menerimanya.

Aku menyerah untuk rasa ini yang akan memperburuk kondisi hati, aku menyerah untuk menitipkan  segala rasa yang dulu pernah kau pinta dan aku menyerah untuk masa depan yang pernah kita impikan untuk bisa kita wujudkan. Sungguh sebenarnya bukan ini yang kumau, bukan ini yang kuharapkan, dan bukan kondisi ini yang ingin ku rasakan tapi nasi sudah menjadi bubur, cerita kita hanya tinggal kenangan yang kadang kenangan itu selalu mencari jalan untuk bisa lagi masuk dalam ingatan kita. Maaf jika keputusan ini yang harus kuambil dan maaf jika aku secepat ini melepaskan. Memasuki ruang kosong hatimu adalah cara terbaik mengenal cinta, tetapi melepaskan diri adalah satu-satunya cara yang paling tepat untuk menjauh dari pergerakan luka. Kita akan baik-baik saja. Untuk sekarang kita fokus pada kegiatan kita masing-masing, semangatlah untuk meraih cita-cita dan semangat lah untuk terus memperbaiki diri, karena seberapa rencana yang telah kita buat tetaplah rencana Allah yang paling indah. Mungkin ini salah satu rencana-Nya yang belum kita rasakan pasti keindahannya tapi aku yakin suatu saat akan indah pada waktunya. Yah menunggu memang sesuatu yang sangat menyebalkan tetapi di saat waktu menunggu teruslah untuk mengisi waktu untuk meningkatkan kualitas diri agar nanti kita dipertemukan dalam keadaan dimana kita bisa mengerti dan memahami makna cinta dan kasih sayang yang sesungguhnya.

Sunday, April 17, 2016

Surat Untuk Diriku 5 Tahun Mendatang, Aku Yakin Kamu Sudah Mewujudkan Cita-citamu

Surat Untuk Diriku 5 Tahun Mendatang, Aku Yakin Kamu Sudah Mewujudkan Cita-citamu
Oleh: Wesih Malia
Teruntuk diriku,
Mungkin nanti 5 tahun mendatang kamu akan menjadi orang berbeda. Pastinya berbeda dari hari ini saat aku menulis surat ini untukmu. Aku tahu kamu mempunyai tujuan yang sudah kamu rancang untuk kamu wujudkan di 5 tahun mendatang.  Aku tahu kamu adalah orang yang tidak pernah putus asa dan selalu ingin mencoba dan mencoba.
Aku tahu kamu dilahirkan dari keluarga yang sederhana. Keluarga yang harmonis dan menghangatkan. Bogor adalah kota kelahiranmu bukan? Sejak itu pada tanggal 16 Juli 1996 kamu dilahirkan tepat pukul 16.00 WIB. Aku tahu semua itu karena kamu adalah aku. Dengan penuh kasih sayang dan harapan dari ayah dan ibu terhadap putri kecilnya, mereka merawatku sampai saat ini umurku 19 tahun. Dan kini, dengan pendidikan yang aku tempuh di bangku kuliah tepatnya di Universitas Pendidikan Indonesia yang berada di kota kembang ini mengharuskan aku untuk jauh dari mereka. Dan akupun jarang sekali untuk pulang ke kampung halaman karena untuk pulang tidak ada uang. Jangankan untuk uang pulang, uang bekal hidup di bandung pun mengandalkan beasiswa. Yah semacam beasiswa untuk orang-orang yang tidak mampu. Kadang rindu sering datang bahkan setiap saat ketika ada masalah. Banyak sekali masalah ataupun persoalan seperti kekurangan bekal hidup, kekurangan peralatan kuliah, serta menghadapi hidup yang keras di kota orang. Terkadang semua itu yang membuatku ingin mengakhiri semuanya dan pulang berkumpul dengan keluarga, namun akupun selalu ingat bahwa orangtua dan keluargaku di sana menaruh harapan besar terhadapku. Aku tidak ingin mengecewakan keluargaku terutama ayah dan ibu yang selalu mendukung keinginanku dan selalu berkorban untukku agar kelak aku dapat meraih cita-citaku. Menjadi seorang guru adalah cita-citaku sejak  umur 6 tahun. Saat itu aku masih duduk di bangku sekolah dasar, dengan semangatnya membaca dan belajar untuk dapat menjadi orang pintar dan timbulah keinginan untuk menjadi seorang guru untuk dapat membuat orang-orang pintar. Itu sekilas sejarah yang akan kamu kenang di kemudian nanti setelah kamu memang benar-benar mewujudkannya.
Surat  ini aku buat untuk diriku sendiri di 5 tahun yang akan datang. Mungkin 5 tahun yang akan datang aku sudah menjadi orang yang berbeda. Entah aku sudah sukses meraih cita-citaku atau masih dalam proses pencapaian cita-cita. Bisa saja aku sudah mempunyai pendamping hidup dunia akhirat. Aku berharap di 5 tahun yang akan datang nanti aku sudah berhasil meraih cita-citaku menjadi seorang guru yang cerdas, bermoral, profesional, penuh motivasi, amanah, dan yang paling penting menjadi seorang guru teladan yang disenangi oleh murid-muridnya.
Aku yakin 5 tahun yang akan datang kamu berhasil mewujudkan cita-citamu menyelesaikan studimu dan menjadi seorang guru. Aku ingin kamu wujudkan keinginanku, yaitu melihat ibu dan ayah menangis karena bangga melihatmu memengenakan toga dan berkata “inilah putriku, putri yang dilahirkan dari seorang kuli bangunan dapat menyelesaikan studinya dan mendapatkan gelar sarjana”. Tentu orangtua dan keluargamu bangga terhadap apa yang telah kamu wujudkan. Aku ingin mengatakan selamat untuk kamu wahai diriku karena telah berhasil meraih cita-cita yang selama ini didambakan. Perjuangan yang luar biasa dan akhirnya mampu untuk mewujudkannya. Jangan lupa bersyukur kepada Tuhan, juga berterima kasihlah kepada ayah dan ibu yang setiap hari mendo’akan serta selalu mendukung perjuanganmu. Lalu,  beberapa pertanyaan yang ingin aku ajukan nanti kepadamu wahai diriku. Pertama, bagaimana perasaanmu hari ini? Tentunya kamu lebih bahagia dari aku yang hari ini sedang menuliskan surat untukmu. Kedua, bagaimana rasanya menjadi seorang guru? Ketiga, apakah menyenangkan atau menjengkelkan karena menghadapi kelas dengan latar belakang siswa yang beragam? Semoga itu bukan sesuatu hal yang menjadikan persoalan yang rumit bagimu. Jangan galak-galak  kalau jadi guru nanti di khawatirkan muridnya malah malas dan tidak mau belajar denganmu. Jadilah guru yang disenangi muridnya buatlah muridmu mematuhi perintahmu tapi perintah yang positif. Selamat juga untuk kamu wahai diriku karena mungkin kamu telah di dampingi oleh seseorang yang menjadi pilihan kamu untuk menjadi imam bagi dunia dan akhiratmu.  
Hmmm... rasanya pasti tidak bisa diungkapkan, hanya rasa haru yang ada dibenakmu nanti. Terharu karena impian yang selama ini diinginkan dan diperjuangkan, akhirnya dapat membuahkan hasil.  Dan terharu karena kamu membaca surat ini mengingatkan kamu dengan perjuanganmu saat ini.


Saturday, April 16, 2016

Selamat Pagi

Selamat pagi pejuang
Jangan lupa senyum dan syukurnya yak (happy)
Tetaplah istiqomah di jalan Alloh jgan lupa berdoa utk ayah dan ibu kita 
Yuk awali pagi dgn bismillah
Semoga Alloh memudahkan urusan kita dan meridhoi apa yg kita lakukan
Yg sedang sakit semoga bisa menjdi pengugur dosa
Yg mau bekerja semoga dimudahkan pkerjaannya
Yg sedang mncari ilmu smoga mendapatkan ilmu yg bermanfaat
Semoga kita senantiasa menjadi orang2 yg mau meningkatkan keimanan kpd Alloh, selalu menebar manfaat dan kebaikan, senantiasa meningkatkan kualitas diri untuk kesuksesan dunia dan akhirat kelak
"Tidak ada manusia yang diciptakan gagal, yang ada hanyalah mereka gagal memahami potensi diri dan gagal merancang kesuksesannya
Tiada yang lebih berat timbangan Allah pada hari akhir nanti, selain Taqwa dan akhlaq mulia seperti wajah dipenuhi senyum untuk kebaikan dan tidak menyakiti sesama" {HR Tirmidzi}
‪#‎quoteswm‬


Saturday, April 9, 2016

quotes

bagaimana bisa mengokohkan jiwa jika hati terus tertekan dengan keadaan yang memilukan
rasanya memang seperti ingin mati tapi akupun berfikir kehidupan setelah kematian itu seperti apa
yah sekilas berfikir seperti itu
entah sebuah penantian yang berujung indah atau sebuah penantian yang berujung sakit
ini bukan masalah, ini mungkin hanya sebuah kejadian yang hanya datang seperti angin berhembus yang sesaat hilang
‪#‎quoteswm‬

Saturday, March 26, 2016

ESSAY: Revolusi Pendidikan dari Jawa Barat untuk Indonesia

Revolusi Pendidikan dari Jawa Barat untuk Indonesia
Oleh: Wesih Malia

Pendidikan merupakan modal terbesar untuk memaju kembangkan suatu negara. Kemajuan dalam bidang  pendidikan akan berdampak pada kualitas SDM. SDM  yang maju akan berdampak pada pengembangan SDA, Negara, Provinsi, Kota/Kabupaten, tentu dengan kemampuan dan kualitas yang baik. Dengan begitu kemajuan suatu negara, provinsi, kota/kabupaten bergantung pada SDM yang mampu mengelola dan memanfaatkan secara optimal SDA yang dimiliki. Semakin berkualitas SDM maka akan semakin maju dan berkembang dalam pemanfaatan SDA. Dari hal tersebut sangat jelas bahwa pendidikan sangat penting peranannya untuk kemajuan bangsa dan negara.
Mutu pendidikan di Indonesia masih sangat tertinggal dengan mutu pendidikan di Luar Negeri. Seperti yang telah kita ketahui, bahwa pendidikan di Indonesia terkesan berantakan. Itu dilihat dari masih kurangnya pemahaman masyarakat akan arti penting pendidikan itu sendiri. Sehingga kebanyakan masyarakat Indonesia menyepelekannya. Padahal jika masyarakat Indonesia memahami betul peran penting pendidikan, maka akan menjadi faktor pendukung yang akan menunjang dalam kemajuan pendidikan Indonesia.
Rendahnya kualitas mutu pendidikan akan mengakibatkan anak didik pasca sekolah tidak memiliki jiwa kreativitas, anak jadi kurang percaya diri ketika mengahadapai dunia kerja yang keras, dan kurangnya kepekaan yang tajam terhadap lingkungan sosial budaya, dan lain-lain. Oleh sebab itu, perlunya revolusi pendidikan untuk Indonesia lebih maju di mulai dari revolusi pendidikan tingkat daerah atau provinsi.
Revolusi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yaitu perubahan yang cukup mendasar dalam suatu bidang. Berarti revolusi pendidikan yaitu perubahan yang sangat mendasar terhadap bidang pendidikan. Dimana perubahan tersebut akan berpengaruh terhadap bidang pendidikan secara keseluruhan. Revolusi pendidikan perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas mutu pendidikan di Indonesia. Salah satunya revolusi pendidikan di provinsi Jawa Barat. Masalah pendidikan di Jawa Barat sangat memprihatinkan. Banyak siswa yang tidak bisa melanjutkan sekolah dari SMP ke SMA/SMK dikarenakan tidak mencukupi ruang kelas, juga institusi pendidikan yang ada tidak mampu mencetak generasi yang berkualitas dan sistem pendidikan yang tidak bisa membuat siswa meningkatkan dan mengoptimalkan kemampuannya. Kemudian yang lebih memprihatinkan yaitu degradasi moral pelajar yang semakin menjadi. Untuk menciptakan SDM yang berkualitas dibutuhkan guru yang berkualitas pula.  Berarti peran guru juga sangat besar dalam mencetak generasi yang berkualitas dan berkarakter. Disamping itu, banyak masyarakat yang kurang  mampu secara ekonomi untuk melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Seolah-olah sekolah tinggi hanya untuk masyarakat yang mempunyai penghasilan tinggi. Katanya, semua masyarakat berhak mendapatkan pendidikan, tanpa terkecuali. Namun, mereka yang tidak mampu seakan dideskriminasikan, padahal dalam UUD pendidikan diwajibkan oleh negara, baik yang mampu dalam biaya sekolah atau tidak. Bagi mereka yang tdk mampu digratiskan atau diberi bantuan dari pemerintah. Namun ternyata praktik di lapangan tidak sama dengan apa yang diharapkan.
Pemerintah daerah harus tegas menanggapi masalah tersebut dan harus mampu mengatasi permasalahan tersebut sebagai kontribusi untuk memajukan kualitas pendidikan di Indonesia. Dimulai dari pemerataan pendidikan, menyeleksi guru dengan sertifikasi untuk mendapatkan guru yang berkualitas, memperhatikan pendidikan di daerah pelosok yang masih banyak kekurangan sarana dan prasarananya. Serta merevitalisasikan dengan mengawali proses reorientasi pendidikan. Bahwa pendidikan bukanlah sebuah proses transfer of knowladge melainkan lebih dari itu charachter building dan humanisasi yaitu mengantarkan manusia pada hakikat kemanusiaannya sebagai makhluk multidimensi yang memiliki keterikatan tidak hanya dengan dirinya sendiri, melainkan dengan Tuhan, manusia, dan alam. Pendidikan tidak hanya berbasis pada sesuatu yang bersifat tekstual saja melainkan pada sesuatu yang bersifat konstektual (pengalaman) dan integratif dengan lingkungan. Artinya pembelajaran yang dilakukan perlu dikemas dengan suatu format keterkaitan antara pembahasan topik dengan kondisi yang dihadapi siswa  atau ketika siswa menemukan masalah dan memecahkan masalah yang nyata dihadapi siswa dalam kehidupan sehari-hari dikaitkan dengan topik yang di bahas.
Selain itu pendidikan harus didasarkan pada landasan filosofis bangsa kita yaitu pancasila. Pendidikan harus mampu melahirkan insan-insan pendidikan indonesia yang unggul dan bernilai dengan kompetensi abad 21 yang kompetitif, kreatif, produktif, berkarakter, serta adaptif dan futuristik.
Tanamkan pada diri kita bahwa dengan pendidikan akan mampu mengantarkan pada kemajuan bangsa negara. Bangsa yang maju dan berkembang bukan hanya banyak penduduknya, melainkan kualitas pendidikan yang mampu melahirkan insan-insan yang berkualitas dan berkarakter. Pendidikan merupakan tanggung jawab kita semua, bukan hanya pemerintah tapi kita yang berada di dalam negara dan bangsa ini bangsa Indonesia.


Friday, March 18, 2016

MAKALAH KAJIAN AYAT QS. AL-ASHR AYAT 1-3

KAJIAN AYAT
QS. AL-ASHR AYAT 1-3

Makalah
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas
Tutorial SPAI


Oleh:
Ani Yulianti
Migi Kurniawati
Rani Nurwahyuni
Wesih Malia (1404674)



JURUSAN PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis  ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas limpahan  anugerahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah  yang berjudul Kajian Ayat Surat Al-Ashr ayat 1-3.
Penulis  menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan di masa akan datang.
Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua dan penulis selaku penyusun dan bagi pembaca penulis minta maaf jika terjadi kesalahan. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih.




Bandung, 15 April 2015



Penulis









DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang Masalah............................................................................ 1
1.2  Rumusan Masalah...................................................................................... 1
1.3  Tujuan Penelitian....................................................................................... 2
1.4  Manfaat Penelitian..................................................................................... 2
BAB II  PEMBAHASAN
2.1 Makna Surat Al-Ashr.................................................................................
2.2 Tafsir dan Penjelasan QS. Al-Ashr Ayat 1-3...............................................
2.3 Asbabun Nuzul QS. Al-Ashr Ayat 1-3........................................................
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan.....................................................................................................
3.2 Saran...........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA














BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Al-Qur'an merupakan wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai bukti akan kebenaran diutusnya beliau sebagai Rasul. Al-Qur'an yang diturunkan kepada nabi Muhammad tersebut untuk disampaikan kepada umat manusia agar dijadikan sebagai pedoman dan petunjuk, Untuk dapat memahami Al-Qur'an dengan benar sebagai pedoman dan petunjuk tidak hanya cukup dengan memiliki disiplin ilmu yang terkait dengan al-Qur'an. Tetapi membutuhkan suatu metode atau pendekatan yang tepat agar bisa sampai kepada pemahaman yang mengarah kepada sesuatu yang seharusnya di kehendaki oleh Allah, meskipun tidak ada yang bisa memastikan apa yang didapatkannya merupakan pemahaman yang paling tepat sesuai yang di kehendak oleh Allah SWT.
Kali ini penulis akan mengulas tafsir surat Al Ashr. Surat ini merupakan surat yang sangat pendek, mesikpun bukan yang terpendek dalam Al-Qur'an. Karena sebagaimana sudah maklum, bahwa yang terpendek adalah surat Al-Kautsar. Surat Al-Ashr, meskipun pendek, akan tetapi sangat dalam makna yang terkandung di dalamnya. Hal-hal yang terkandung di dalamnya sangat komplek. Kekomplekkan tersebut menyangkut kebahagiaan, kesengsaraan, serta kesuksesan dan kegagalan manusia hidup di dunia.

1.2  Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang terdapat di dalam penulisan ini antara lain
1.      Apa yang terkandung dalam surat Al-Asr ayat 1-3?
2.      Bagaiman cara manusia bisa terbebas dari kerugian?

1.3  Tujuan Penulisan
Tujuan dari penullisan makalah ini adalah sebagai berikut
1.        Untuk mengetahui yang terkandung dalam surat Al-Asr ayat 1-3
2.        Agar tahu bagaimana cara manusia bisa terbebas dari kerugian

1.4  Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan makalah ini antara lain
1.      Untuk menambah wawasan tentang tafsir QS. Al-Ashr
2.      Untuk memberikan pamahaman tentang QS. Al-Ashr













BAB II
PEMBAHSAN
2.1  Makna Surat Al-Ashar
لصَّبْرِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ صَوْا وَتَوَا الصَّالِحَاتِ وَعَمِلُوا ءَامَنُوا الَّذِينَ إِلاَّ •خُسْرٍ لَفِي الإِنسَانَ إِنَّ •وَالْعَصْرِ
"Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholih dan saling menasihati supaya menaati kebenaran dan saling menasihati supaya menetapi kesabaran" (QS. Al Ashr).
Surat Al Ashr merupakan sebuah surat dalam Al Quran yang banyak dihafal oleh kaum muslimin karena pendek dan mudah dihafal. Namun sayangnya, sangat sedikit di antara kaum muslimin yang dapat memahaminya. Padahal, meskipun surat ini pendek, akan tetapi memiliki kandungan makna yang sangat dalam. Sampai-sampai Imam Asy Syafii rahimahullah berkata,
لَوْ تَدَبَّرَ النَّاسُ هَذِهِ السُّوْرَةَ لَوَسَعَتْهُمْ
"Seandainya setiap manusia merenungkan surat ini, niscaya hal itu akan mencukupi untuk mereka." [Tafsir Ibnu Katsir 8/499].

Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin rahimahullah berkata, "Maksud perkataan Imam Syafii adalah surat ini telah cukup bagi manusia untuk mendorong mereka agar memegang teguh agama Allah dengan beriman, beramal sholih, berdakwah kepada Allah, dan bersabar atas semua itu. Beliau tidak bermaksud bahwa manusia cukup merenungkan surat ini tanpa mengamalkan seluruh syariat. Karena seorang yang berakal apabila mendengar atau membaca surat ini, maka ia pasti akan berusaha untuk membebaskan dirinya dari kerugian dengan cara menghiasi diri dengan empat kriteria yang tersebut dalam surat ini, yaitu beriman, beramal shalih, saling menasehati agar menegakkan kebenaran (berdakwah) dan saling menasehati agar bersabar" [Syarh Tsalatsatul Ushul].

2.2  Tafsir dan Penjelasan Surat Al-Ashr
Pada ayat 1, Allah swt. Bersumpah dengan menyebut  masa. Masa berarti waktu yang dilalui manusia,  maksud ayat pertama surat ini adalah  agar Rasulullah  dan orang-orang yang beriman  memperhatikan waktu dan memanfaatkan waktu sebaik-baiknya.
Pada ayat 2, menjelaskan bahwa kebanyakan manusia  dalam keadaan merugi.
Kerugian yang dialami manusia ialah bahwa kesempatan di dunia tidak digunakan sebaik-baiknya.
Pada ayat 3 menjelaskan tentang cara yang harus ditempuh  agar  manusia tidak termasuk orang yang rugi. Pada ayat  ini ada empat  syarat agar orang tidak merugi, yaitu beriman  dan beramal saleh, saling menasihati tentang kebenaran, dan saling menasihati tentang kesabaran.

Pertama, orang-orang yang beriman
Syaikh Abu Bakar al-Jazairi dalam tafsirnya berkata: “Orang-orang yang beriman dikecualikan Allah dari kerugian. Mereka menjadi orang-orang yang beruntung dan tidak tergolong orang-orang yang merugi. Yang dimaksud beriman di sini adalah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, serta beriman kepada apa yang didatangkan kepada Rasulullah berupa petunjuk dan agama yang haq (Islam)
Allah Swt. bersumpah  masa  itu mengandung banyak pristiwa dan contoh yang menunjukkan kekuasaan-Nya, disamping menunjukkan betapa bijaksananya Allah. Coba lihat, apa yang terkandung dalam masa itu. Misalnya, bergantinya antara siang dan malam, yang keduanya merupakan tanda-tanda kekuasaan Allah Hal ini seperti dalam firman Allah :
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang, matahari dan bulan.” (Q.S. Fussilat : 37)
Dan lihatlah apa yang terjadi di dalamnya: bahagia, sengsara, sehat dan sakit, kaya, miskin, santai, capek, susah, bergembira dan lain sebagai-nya. Semua itu menunjukkan kepada orang-orang yang berakal waras, bahwa alam semesta ini ada yang menciptakan dan mengaturnya. Seharus-nya, Allah -lah yang disembah dan diminta, sehingga dapat menghilang-kan segala bentuk kesusahan dan menarik kebaikan. Tetapi, kaum kafir mengaitkan bencana dan berbagai peristiwa kepada masa. Mereka mengatakan, "Bencana ini bersumber dari masa, atau masa itu adalah masa paceklik.
Kemudian Allah mengajarkan kepada mereka bahwa masa itu ada­lah salah satu di antara makhluk Allah. Masa itu merupakan wadah yang di dalamnya terjadi berbagai peristiwa baik atau buruk. Jika seseorang tertimpa musibah, maka semua itu karena perbuatannya sendiri, dan masa (zaman) tidak ikut bertanggung jawab.
Kedua, orang yang beramal sholeh
sesungguhnya manusia itu adalah merugi dalam amal perbuatannya, kecuali orang-orang yang Allah kecualikan. Perbuatan manusia itu me­rupakan sumber kesengsaraannya sendiri. Jadi, sebagai sumbernya bukanlah masa atau tempat. la sendirilah yang menjerumuskan dirinya ke dalam kehancuran. Dosa seseorang terhadap Yang Maha Menciptakan dan Yang Maha Menganugerahi kenikmatan dan dapat dirasakan olehnya, adalah perbuatan yang paling berdosa. Hal inilah yang menyebabkan hancurnya diri sendiri. Yakinlah dengan i'tikad yang benar. Bahwa alam semesta ini hanya memiliki satu Tuhan Yang Maha Menciptakan dan yang memberikan rida kepada orang yang taat, dan murka kepada orang-orang yang berbuat maksiat. Dan yakinlah bahwa di antara keutamaan dan keburukan itu sangat berbeda. Dengan demikian, perbedaan ini dapat dijadikan sebagai pen-dorong untak beramal baik atau kebajikan. Jadi, setiap orang itu haruslah bisa bermanfaat untuk dirinya dan orang lain, atau kebaikan seseorang hendaknya dapat dirasakan oleh orang lain. Kesimpulannya, bahwa perbuatan mereka itu membuang hal-hal yang bersifat sementara, dan lebih memilih hal-hal yang bersifat abadi. Alangkah beruntungnya mereka dalam transaksi ini, dan betapa baiknya perilaku mereka.
Ketiga, saling menasehati supaya mentaati kebenaran
Mereka saling berwasiat antar sesama agar berpegang pada kebenaran yang tak diragukan lagi, dan kebaikan-kebaikan itu tidak akan lenyap bekas-bekasnya, baik di dunia maupun di akhirat. Hal yang baik ini tersimpulkan di dalam iman kepada Allah, mengikuti ajaran-ajaran Kitab-Nya dan mengikuti petunjuk-petunjuk Rasulullah dalam seluruh tindakan, baik mengenai perjanjian atau perbuatan dan lain sebagainya.
Keempat, saling menasehati untuk menetapi kesabaran
Saling mewasiatkan antar sesama kepada kesabaran dan dan menekankan diri untuk tidak berbuat maksiat, yang biasanya disenangi oleh ma­nusia yang nalurinya senang terhadap hal-hal seperti ini. Di samping itu, sabar dalam taat kepada Allah, yang biasanya sangat berat dilaksanakan oleh umat manusia Juga bersabar dalam menghadapi berbagai cobaan Allah untuk menguji hamba-hamba-Nya. Semuanya itu diterima dengan rela hati, lahir dan batin. Di dalam rangka menyelamatkan diri dari kerugian ini, maka umat manusia harus mengetahui kebenaran, kemudian mengikatkan dirinya dengan kebenaran tersebut, di samping memantapkan di dalam hati

Pada surah sebelumnya, Allah menjelaskan tentang keadaan orang-orang yang hanya gemar menyombongkan diri dengan memperbanyak harta dan hal-hal lain yang dapat melupakan taat kepada Allah. Di dalam surah ini, Allah menjelaskan bahwa manusia itu selalu cenderung kepada kerusakan dan membawa dirinya dalam kehancuran. Kecuali orang-orang mendapat pemeliharaan Allah, dan jiwanya dibersihkan dari kecenderungan-kecenderungan yang merusak. Jadi, seakan-akan isi su­rah ini merupakan sebab dari isi surah sebelumnya. Hanya saja, di dalam surah sebelumnya dijelaskan tentang sifat-sifat orang yang senantiasa mengikuti hawa nafsunya dan mengikuti setan, sehingga dirinya berada dalam kehancuran. Di dalam surah ini dijelaskan tentang orang yang mempercantik dirinya dengan perwatakan yang baik. Karenanya, ia beriman kepada Allah dan beramal saleh, di samping saling memberi wasiat agar berpegang teguh kepada kebenaran dan sabar dalam menghadapi tantangan-tantangan.
Dalam menggunakan waktu ada dua yaitu:
1.      Mengisi Waktu
Al-Qur’an memerintahkan ummatnya untuk memanfaatkan waktu semaksimal mungkin bahkan dituntut manusia untuk mengisi waktu ashr (Waktu) nya dengan berbagai amal dengan mempergunakan semua daya yang dimilikinya.
Dari sini ditemukan bahwa Al-Qur’an mengecam secara tegas orang yang mengisi waktunya dengan bermain tanpa tujuan tertentu misalnya kanak-kanak. Atau melengahkan sesuatu yang lebih penting seperti sebagian remaja sekedar mengisi waktunya untuk berhias, atau menumpuk harta benda dan memperbanyak anak dengan tujuan berbangga seperti halnya banyak dilakukan orang tua.
Kerja atau amal dalam bahasa Al-Qur’an sering kali dikemukakan dalam bentuk indefinitif (Nakiroh) bentuk ini oleh pakar bahasa dipahami sebagai memberi makna umum sehingga amalan yang dimaksud mencakup segalam macam jenis  kerja perhatikan mislanya Firman Allah  SWT dalam Surat Ali Imran ayat 195
“Aku (Allah) tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang beramal di antara kamu, baik laki-laki atau perempuan.”
Bahkan Al-Qur’an tidak hanya memerintahkan asal bekerja sama, tapi bekerja dengan sungguh-sungguh sepenuh hati. Al-Qur’an tidak memberi peluang kepada seseorang yang tidak melakukan suatu aktifitas kerja sepanjang saat yang dialaminya dalam kehidupan dunia ini. Surat Al-Ash dan dua ayat terakhir dari surat Alam Nasrah menguraikan secara gamblang mengenai tuntunan diatas.
2.      Menyia-nyiakan waktu
Jika anda bertanya apakah akibat yang akan terjadi jika kita menyia-nyiakan waktu? salah satu jawaban yang paling gamblang adalah ayat pertama dan kedua surat Al-Ashr. Allah memulai surat ini dengan bersumpah Wal Ashr (Demi Masa) untuk membantah anggapan sebagian orang yang mempersalahkan waktu dalam kegagalan mereka, tidak ada sesuatu yang dinamai masa sial atau masa mujur karena yang berpengaruh adalah kebaikan dan keburukan usaha seseorang dan Allah juga bersumpah dengan ashr yang arti harfiyahnya adalah memeras sesuatu sehingga ditemukan hal yang paling tersembunyi padanya untuk menyatakan bahwa Demi masa saat manusia mencapai hasil setelah memeras tenaganya, sesungguhnya ia merugi apapun hasil yang dicapainya itu kecuali jika ia beriman dan beramal sholeh.
Kerugian tersebut baru disadari setelah berlalunya masa yang berkepanjangan yakni paling tidak akan disadari pada waktu ashr kehidupan menjelang hayat terbenam.
¨Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,”
Masa adalah modal utama manusia. Apabila  tidak diisi dengan kegitan, waktu akan berlalu begitu saja ketika waktu berlalu begitu saja. Jangankan keuntungan diperoleh modalpun telah hilang. Sayyidina Ali Bin Abi Thalib ra pernah berkata : “ Rezeki yang tidak diperoleh hari ini masih bisa diharapkan perolehannya lebih banyak dihari esok, tetapi waktu yang berlalu hari ini tidak mungkin kembali esok.
2.3  Asbabun Nuzul QS. Al-Ashr ayat 1-3
Surat Al-Ashr termasuk Surat Makkiyah diturunkan sesudah Surat Alam Nasyrah. Menurut Muhammad Abduh, Asbabun Nuzul Surat Al-Ashr ini adalah berkaitan dengan kebiasaan masyarakat Arab yang apabila sore hari duduk bercakap-cakap membicarakan tentang berbagai hal dalam kehidupan sehari-hari. Banyak pula yang bermegah-megahan asal usul nenek moyang mereka, kedudukan, serta harta kekayaan. Akibat pembicaraan yang tidak jelas arahnya ini, sering terjadi pertikaian dan permusuhan.
Oleh karena itu, sebagian mereka ada yang mengutuk waktu asar, menganggap waktu asar adalah waktu yang celaka, waktu yang naas, banyak bahaya yang terjadi pada waktu asar. Dari kejadian ini Allah menurunkan Surat Al-Ashr, yang menjelaskan tentang kerugian manusia yang menyia-nyiakan waktu ashar.



BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Surat Al-Asr ayat 1-3 menerangkan tentang “Memanfaatkan Waktu dengan empat pokok kegiatan terbebas dari kerugian”
Cara manusia agar terbebas dari kerugian yaitu :
·         Beriman
·         Beramal Sholeh
·         Saling Berwasiat pada kebenaran
·         Saling berwasiat pada kesabaran

3.2 Saran
Tulisan ini dimaksudkan sekedar  ikut memberikan sumbangan kecil dalam rangka menjelaskan bagaimana memanfaatkan waktu yang mengacu pada surat Al-Asr ayat 1-3. Akhirnya mengingat bahwa segala sesuatu tidak ada yang sempurna, maka jika para pembaca ada yang menjumpai kekeliruan pada penulisan ini, asupan pikiran dan saran dari para pembaca merupakan ilmu bagi penulis. Harapan kami semoga pembaca puas dengan adanya makalah ini.






DAFTAR PUSTAKA
Usaid, Abu Abdul Fattah. 1996. Merenungi Surat Al-ashr [online]. Tersedia:http://www.salafybpp.com/index.php/fataawa/96-merenungi-surat-al-ashr.html [11April 2015]
Hammam, Abu Kiryani. 2013. Sekilas Keutamaan Surat Al-Ashr[online]. Tersedia:http://muslim.or.id/al-quran/sekilas-keutamaan-surat-al-ashr.html [11 April 2015]
Alqur’an dan Terjemahannya



CONTOH SURAT LAMARAN PEKERJAAN

  Bogor , 08 Desember 2020 Hal                   : Lamaran Pekerjaan Lampiran          : 1 Berkas   Kepada Yth. .....................