Wednesday, August 24, 2016

KEPEMIMPINAN DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

KEPEMIMPINAN DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Studi Kasus: Jokowi Harus Berani mengambil Kebijakan Untuk Menaikan Harga Rokok
Oleh: Wesih Malia
Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dihadapkan pada persoalan yang kompleks mulai  dari persoalan yang mudah untuk dipecahkan bahkan ada persoalan yang menuntut kita berpikir keras. Tentu saja dalam menghadapi setiap persoalan dibutuhkan pemikiran yang jernih sehingga resiko yang diambil pun tidak terlalu besar. Apalagi di dalam suatu organisasi persoalan-persoalan itu pasti akan muncul.
Dalam sebuah organisasi selalu terjadi interaksi dari beberapa orang secara intensif. Di mana interaksi dilakukan itu semata-mata untuk pencapaian tujuan organisasi atau perusahaan. Dinamika organisasi maupun perusahaan bersifat dinamis. Sehingga karyawan dituntut memiliki kompetensi yang tinggi untuk menghadapi persaingan. Bukan hanya masalah kompetensi SDM yang harus diperhatikan tetapi teknologi yang digunakan, bahan baku, metode kerja, dan lain-lain. Semua itu perlu di arahkan, di atur, serta dikembangkan untuk pencapaian tujuan. Tentu hal tersebut menjadi sebuah pertimbangan organisasi/perusahaan yang sering kita sebut sebagai manajemen. Sedangkan inti dari manajemen adalah kepemimpinan (leadership).
Menurut Stoner, Freeman, dan Gilbert (1995) dalam (Saefullah, 2010, hal. 255) , mendefinisikan bahwa kepemimpinan adalah the process of directing and influencing the task related activities of group members. Kepemimpinan adalah proses dalam mengarahkan dan memengaruhi para anggota dalam hal berbagai aktivitas yang harus dilakukan.  Sedangkan menurut Griffin dalam (Saefullah, 2010, hal. 255), membagi pengertian kepemimpinan menjadi 2 konsep, yaitu sebagai proses dan sebagai atribut. Sebagai proses, kepemimpinan difokuskan kepada apa yang dilakukan oleh para pemimpin menggunakan pengaruhnya dalam memperjelas tujuan organisasi bagi para pegawai, bawahan, atau yang dipimpinnya. Dari sisi atribut, kepemimpinan adalah karakteristik yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin.
Berbeda dengan Bush dalam (Usman, 2009, hal. 281) menyatakan bahwa yang dimaksud kepemimpinan ialah memengaruhi tindakan orang lain untuk mencapai tujuan akhir yang diharapkan. Definisi ini mengandung pengertian yaitu (1) memengaruhi, (2) tindakan orang lain, (3) tujuan akhir.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan yaitu suatu proses/kegiatan mengarahkan dan memengaruhi orang lain agar bertindak sesuai yang diharapkan dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan orang yang menjalankan kegiatan kepemimpinan melalui penerapan ilmu manajemen untuk mencapai tujuan bersama  itu disebut pemimpin. Tentu untuk menjadi seorang pemimpin seseorang itu harus mempunyai kekuasaan. Karena dengan kekuasaan barulah akan dapat memengaruhi orang lain. 
Di dalam suatu organisasi/perusahaan ada yang namanya pengambilan keputusan yang dilakukan oleh pimpinan. Disinilah peran pemimpin dalam melakukan kegiatan kepemimpinannya yaitu pengambilan keputusan. Kepemimpinan merupakan fungsi dari keefektifan operasional pada pengambilan keputusan di satu organisasi atau administrasi. Pengambilan keputusan adalah pusat dari kegiatan organisasi. Menurut Sabri (2013) pengambilan keputusan adalah memilih dan menetapkan satu alternatif yang dianggap paling tepat dari beberapa alternatif yang dirumuskan. Keputusan itu harus bersifat fleksibel, analitis dan mungkin untuk dilaksanakan dengan dorongan sarana prasarana dan sumber daya yang tersedia (berupa manusia dan material). Sedangkan menurut Koontz (1998, hal. 13) mengatakan bahwa pengambilan keputusan merupakan seleksi berbagai alternatif tindakan yang akan ditempuh merupakan inti perencanaan. Sejalan dengan pendapat tersebut William (1992, hal. 113) mendefinisikan bahwa pengambilan keputusan sebagai seleksi berbagai alternatif kegiatan yang diusulkan untuk memecahkan masalah.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan adalah kegiatan memilih satu alternatif yang dianggap paling tepat dari berbagai alternatif yang ada.
Pengambilan keputusan mempunyai arti penting bagi maju atau mundurnya suatu organisasi. Pengambilan keputusan yang tepat akan menghasilkan suatu perubahan terhadap organisasi ke arah yang lebih baik, namun sebaliknya pengambilan keputusan yang salah akan berdampak buruk pada roda organisasi dan administrasinya.
Proses pengambilan keputusan adalah suatu usaha atau kegiatan yang rasional untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Berikut ini urutan-urutan dalam proses pengambilan keputusan menurut Sutisna (1993, hal. 153) yaitu:
1.      Penentuan masalah
2.      Analisa situasi yang ada
3.      Pengembangan alternatif-alternatif
4.      Analisa alternatif-alternatif
5.      Pilihan alternatif yang paling baik
Pendapat di atas, menegaskan bahwa sebenarnya proses pengambilan keputusan merupkan proses memilih alternatif yang terbaik dalam pemecahan suatu masalah. Memang cara ini memerlukan waktu yang banyak, tetapi kemungkinan terjadi kesalahannya kecil.
Sedangkan menurut Herbart A. Simon (dalam Asnawir, 2006, hal.  215), setidaknya ada tiga tahap yang ditempuh dalam pengambilan keputusan, yaitu:
1.       Tahap penyelidikan, tahap ini dilakukan dengan mempelajari lingkungan atas kondisi yang memerlukan keputusan. Pada tahap ini data mentah yang diperoleh, diolah dan diuji serta dijadikan petunjuk untuk mengetahui atau mengenal persoalan.
2.      Tahap perancangan, pada tahap ini dilakukan pendaftaran, pengembangan, penganalisaan arah tindakan yang mungkin dilakukan dan
3.      Tahap pemilihan,  pada tahap ini dilakukan kegiatan pemilihan arah tindakan dari semua yang ada.
Seorang pemimpin yang mempunyai jabatan  tertinggi di dalam suatu organisasi/perusahaan, dalam melakukan proses pengambilan keputusan haruslah menyesuaikan dari permasalahan yang akan dipecahkan.
Jadi, dalam penggunaan gaya pengambilan keputusan tersebut seorang pemimpin dapat melakukan proses pengambilan keputusan berdasarkan masalah yang sedang terjadi.
Dalam pengambilan keputusan  tidak selamanya berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan bisa saja hal-hal yang tak diinginkan terjadi. Berikut ini faktor-faktor yang dapat memengaruhi seseorang dalam pengambilan keputusan yaitu: (1) sistem nilai yang berlaku dalam hubungan antara individu dan masyarakat, (2) persepsi atau pandangan seseorang terhadap suatu masalah. Persepsi ini juga dipengaruhi oleh sistem nilai yang berlaku dan pengalaman yang dimiliki/dialami, (3) keterbatasan manusiawi antara lain ketidakmampuan mengumpulkan informasi secara langsung, (4) perilaku politik, kekuasaan dan kekuatan yang terjadi. Banyak keputusan yang diambil tidak maksimal, tetapi hanya merumuskan perilaku politik tertentu, (5) keterbatasan waktu, kesibukan waktu, mengakibatkan informasi-informasi yang diperoleh sangat terbatas pula untuk digunakan dalam pengambilan keputusan dan (6) gaya kepemimpinan yang dimiliki seseorang juga akan mewarnai corak keputusan yang diambil. (Asnawir, 2006, hal. 221-222).
Dari pembahasan tersebut di atas kita kaitkan dengan realita yang sedang hangat menjadi bahan perbincangan yang menuai pro dan contra di berbagai kalangan yaitu mengenai kepemimpinan dan pengambilan keputusan yang akan dilakukan oleh bapak presiden RI yaitu bapak Joko Widodo atau sering disebut bapak Jokowi terkait  kebijakan dinaikannya harga rokok menjadi 2 kali lipat atau sekitar 50 ribu per bungkus.  Dari kasus tersebut, jelas menimbulkan beberapa kritikan dari berbagai kalangan.
Kabar harga rokok yang mahal ini berawal dari berita event 3rd Indonesia Health Economics Association (InaHEA) Congres di Yogyakarta, Kamis (28/7/2016). Berita Kompas.com berjudul Bagaimana jika Harga Sebungkus Rokok Lebih dari Rp. 50.000?  menjadi bahan rujukan blogger atau penulis di situs-situs yang melebih-lebihkan berita tersebut dari aslinya. Berita tersebut menyebar seolah-olah seperti kendaraan yang melaju dengan kecepatan 150 km per jam. Betapa cepat berita tersebut tersebar dan menuaikan pro dan kontra di berbagai kalangan. Media sosial seperti Facebook, WhatsApp, Messenger, dan lain-lain yang secara berantai menyebarkan informasi dan berita yang kadang dilebih-lebihkan oleh oknum tertentu dari berita aslinya. Padahal berita tersebut belum diumumkan secara resmi oleh bapak presiden kita karena faktanya, keputusan ini belum ada bahkan Kepala Pusat Kajian Ekonomi dan Kebijakan Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Hasbullah Thabrany sebagai sumber berita pada kompas.com baru akan membahas hal ini dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani bulan depan. Ujar Rimawan (www. tribunnews.com).
Jokowi sebagai pemimpin negeri justru harus memikirkan matang-matang masalah tersebut. Dampak negatif dan positif yang akan muncul jika secara resmi harga rokok jadi dinaikkan. Apakah lebih banyak dampak positinya atau malah lebih cenderung menimbulkan dampak negatif. Peran Jokowi di sinii sangat menentukan bagi kelangsungan negeri ini. Jika dikaitkan dari teori kepemimpinan dan pengambilan keputusan. Langkah yang harus dilakukan oleh bapak Jokowi sebagai pemimpin negeri yaitu menganalisis masalah dan mengidentifikasi masalah serta dampak yang akan ditimbulkan. Mengkaji secara keseluruhan tidak hanya pada satu aspek saja.  Setelah itu cari aternatif-alternatif yang memungkinkan untuk mengatasi hal tersebut. Kemudian,  mengkaji alternatif-alternatif tersebut dan pengambilan alternatif terbaik untuk membuat suatu keputusan dan kebijakan yang tidak menimbulkan perseteruan dari berbagai pihak serta tidak merugikan banyak pihak. Gaya kememimpinan dalam proses pengambilan keputusan seperti yang dikatakan oleh Thoha (2012, hal. 320) terdapat empat gaya kepemimpinan dalam pengambilan keputusan yaitu:
1.      Gaya instruksi
2.      Gaya konsultasi
3.      Gaya partisipasi
4.      Gaya delegasi
Bisa saja dalam situasi yang terjadi, bapak jokowi menggunakan gaya konsultasi dan partisipasi. Karena bagaimanapun bapak Jokowi tidak bisa melakukan keputusan sendiri tanpa  melihat sudut pandang lain. Karena masalah tersebut sangat penting untuk dipecahkan. Bapak Jokowi harus mengkaji masalah tersebut dengan berbagai pihak yang ahli pada bidangnya sehingga resiko dari kebijakan yang diambil bisa diminalisir. 
Simpulan dari pembahasan tersebut di atas, bahwa  kepemimpinan seseorang dalam suatu organisasi/perusahaan sangat penting peranannya dalam proses pengambilan keputusan. Karena dalam proses pengambilan keputusan akan sangat menentukan maju tidaknya urusan organisasi/perusahaan. Sehingga disinilah peran pemimpin dalam mengambil keputusan dan menentukan kebijakan serta tanggung jawabnya dalam organisasi/perusahaan.



Referensi:


Asnawir. (2006). Manajemen Pendidikan. Padang: IAIN IB Press.
Koontz. (1998). Manajemen, Ter. Tim Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Oteng, S. (1993). Administrasi Pendidikan Dasar Teoretis untuk Praktek Profesional. Bandung: Angkasa.
Rimawan, R. (2016, Agustus 20). Beredar di Grup Messenger, Ini Daftar Harga Rokok per September 2016, Mengerikan! Retrieved Agustus 21, 2016, from http://m.tribunnews.com/lifestyle/2016/08/20/beredar-di-grup-messenger-ini-daftar-harga-rokok-per-september-2016-mengerikan: www.tribunnews.com
Sabri, A. (2013). Kebijakan dan Pengambilan Keputusan dalam Lembaga Pendidikan Islam. Jurnal Al-Ta'lim, Jilid 1 , 373-379.
Saefullah, E. T. (2010). Pengantar Manajemen. Jakarta: Prenada Media Group.
Thoha, M. (2012). Kepemimpinan dalam Manajemen . Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Usman, H. (2009). Manajemen Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan Edisi 3. Jakarta: Bumi Aksara.
Wanrich, W. J. (1992). Leadership in administration, of Vocational and Tehnical Education. Ohio: Charles, E. Merril Publishing Company A Bell & Howell Company.


Monday, August 22, 2016

MERDEKA YANG KE-71


wah masih terasa ya sepertinya nuansa-nuansa kemerdekaan. yup karena kurang lebih satu pekan yang lalu tepatnya tanggal 17 Agustus kita sebagai warga negara Indonesia memperingati hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-71. Yeaeyyyy Dirgahayu RI yang ke-71.
Nah pada hari itu banyak sekali rakyat Indonesia di berbagai penjuru memperingatinya. wahh meriah sekali sepertinya hehe mulai dari pawai memakai kostum ala-ala tentara jaman dulu yang mau perang melawan penjajah, ada juga yang memakai kostum paskibraka yang katanya mau ngibarin bendera sangsaka merah putih, yang tak kalah meriahnya ada yang memakai kostum seperti orang yang dianiaya dengan baju yang compang camping berlumur darah ihhh sereeeemmmmm hehehe
tidak hanya pawai saja, ada suatu kegiatan yang pasti tidak akan terlewatkan apa ituu? pengen tau? hahaha
yappp bener banget lomba 17 Agustus. hampir di berbagai penjuru melakukan kegiatan lomba 17 Agustus ini. apa aja sih lombanya. pastinya banyak banget dong dan rupa-rupa warnanya eh mksudnya lombanya hihi jadi nyanyi balonku dong hahah
oke lah kita lanjut, nah lombanya apa aja sih nih biasanya lomba ala-ala 17 Agustus tuh mulai dari lomba makan kerupuk, masukin paku kebotol, masukin jarum ke benang, balap karung, masukin belut ke botol, dan masih banyak lagi hehe tapiiiii ada yang tidak pernah terlewatkan yaitu panjat pinang. siapa sih yang gak tau sama nih permainan??pastinya pada tau dong panjat pinang ya hehe cara mainnya yaitu dengan memanjat pohon pinang yang sebelumnya telah diberi pelumas atau pelicin kaya oli dan sebagainya. dibagian atas pohon pinang ini diikatkan berbagai hadiah menarik lhooo yang nantinya bakal diambil sama pemenang dari sekelompok orang yang memainkan permainan ini tentu dong pemenang itu harus berhasil sampai berada di puncak pohon ini. mankanya permainan ini gak bisa dimainkan sendirian, permainan ini harus dimainkan oleh satu tim kira-kira 4 orang atau lebih lah hehe karena dalam permainan ini memerlukan kekuatan dan kerjasama. hmmmm
menurutku permainan panjat pinang ini mengajarkan kita bahwa rakyat Indonesia itu tidak pernah menyerah meski dalam keadaan krisis dan tetap bersatu saling membantu untuk meraih tujuan.
nah kita nih sebagai pemuda penerus bangsa kudu semangat belajar, semangat cari ilmu, semangat meraih cita-cita, semangat bermanfaat buat orang lain, semangat menjadi yang terbaik, agar bisa berguna bagi agama, nusa, dan bangsa.
MERDEKAAAAA

CONTOH SURAT LAMARAN PEKERJAAN

  Bogor , 08 Desember 2020 Hal                   : Lamaran Pekerjaan Lampiran          : 1 Berkas   Kepada Yth. .....................